
Jakarta — Perpustakaan Balai Litbang Agama (BLA) Jakarta berhasil meraih nilai terbaik dalam akreditasi perpustakaan yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Penilaian tersebut merupakan hasil dari proses visitasi akreditasi yang berlangsung di Ruang Rapat Ahmad Syafi’i Mufid, Lantai 2, Balai Litbang Agama Jakarta, pada Selasa, 11 November 2025.
Kegiatan visitasi ini menjadi bagian dari proses penilaian mutu pengelolaan dan layanan perpustakaan, sebagai tindak lanjut dari pengajuan akreditasi yang telah dilakukan sebelumnya. Tim asesor melakukan evaluasi terhadap berbagai aspek utama, meliputi kelembagaan, koleksi, sarana dan prasarana, layanan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan, serta inovasi dan kreativitas.

Dalam kesempatan tersebut, Renda Khris Ardhi Artha, selaku Tim Asesor Akreditasi, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen BLA Jakarta dalam mengembangkan perpustakaan yang adaptif terhadap perubahan zaman. “Kami melihat semangat perubahan yang besar dalam pengelolaan perpustakaan. Paradigma perpustakaan kini telah bergeser bukan hanya sebagai tempat membaca atau meminjam buku, tetapi juga sebagai ruang publik yang modern, inklusif, dan nyaman bagi masyarakat,” ujar Renda.
Ia menambahkan, perkembangan berbagai perpustakaan di Indonesia kini menunjukkan transformasi besar menuju pusat aktivitas masyarakat dengan menghadirkan fasilitas seperti area rekreasi, kafe, ruang diskusi, hingga tempat ibadah.
“Perpustakaan kini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Banyak perpustakaan menghadirkan konsep ruang terbuka dan multifungsi, sehingga menjadi tempat belajar, berdiskusi, dan berinovasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Renda menjelaskan bahwa dalam proses akreditasi tahun ini, Perpusnas mulai menerapkan instrumen penilaian baru yang akan diberlakukan secara nasional mulai Januari mendatang. Ia berharap seluruh perpustakaan, termasuk perpustakaan khusus seperti di lingkungan Balai Litbang Agama, dapat menyesuaikan diri dengan standar baru tersebut.
“Perubahan ini bukan sekadar administrasi, melainkan bagian dari upaya meningkatkan mutu dan daya saing perpustakaan Indonesia agar mampu berperan lebih besar dalam mendukung penelitian, inovasi, dan pelayanan informasi publik,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Litbang Agama Jakarta, Irhason, menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim asesor dan menegaskan pentingnya proses akreditasi sebagai langkah strategis dalam peningkatan kualitas layanan informasi.
“Visitasi akreditasi ini menjadi momentum penting untuk refleksi dan evaluasi terhadap mutu layanan perpustakaan, sekaligus langkah mencapai target perjanjian kinerja 2025,” ujarnya.
Irhason menambahkan, akreditasi merupakan bagian dari penguatan tata kelola kelembagaan serta peningkatan kualitas layanan informasi keagamaan, sekaligus menjadi tolok ukur sejauh mana Perpustakaan Balai Litbang Agama Jakarta telah memenuhi standar nasional perpustakaan yang ditetapkan oleh Perpusnas RI.

“Kami berharap melalui proses visitasi ini, para asesor dapat memberikan masukan, arahan, dan rekomendasi yang konstruktif agar perpustakaan kami semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi nyata,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Andi Pargo Simamora selaku Tim Asesor dari Direktorat Standardisasi dan Akreditasi Perpustakaan Nasional RI, serta Tim Pendamping dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, yaitu Arif Fadhilah dan Faiz Ridhal Malik, bersama para pegawai Balai Litbang Agama Jakarta.
Di akhir kegiatan, tim asesor menyampaikan sejumlah catatan dan rekomendasi untuk memperkuat posisi Perpustakaan Balai Litbang Agama Jakarta sebagai perpustakaan khusus yang unggul, modern, dan berdaya saing. Keberhasilan meraih nilai terbaik dalam akreditasi perpustakaan menjadi bukti nyata komitmen BLA Jakarta dalam menghadirkan layanan informasi yang profesional, inovatif, dan berstandar nasional.